REKOLEKSI KELAS V-IV: MENGENAL DIRI MELALUI LAMBANG DIRI

SD Tarsisius Vireta setiap tahun mengadakan rekoleksi untuk membina karakter peserta didik. Selain itu, rekoleksi yang diadakan diharapkan memampukan peserta didik memiliki keseimbangan jasmani dan rohani, mensyukuri atas kebaikan Tuhan, menghilangkan trauma dan dipulihkan secara spiritual, membina dan memelihara iman, menemukan Tuhan dalam setiap pengalaman hidupnya, menjadi pribadi yang selalu  introspeksi diri, dan menyadari diri sebagai pribadi yang berharga.

Pada tahun ini SD Tarsisius Vireta mengadakan rekoleksi secara online (Tangerang, Jumat-Sabtu, 8-9 April 2022). Rekoleksi kali ini mengambil tema “Menjadi Siswa yang Tangguh dan Unggul Berdasarkan  Nilai-Nilai YBHK.” Adapun pada kesempatan itu, RD. Cosmas Wahyu Kristian Wijaya (Kelas V dan IV), ibu Yohana Yusti Ambarwati (khusus Kelas V) dan pak Charles (khusus Kelas IV) bertindak sebagai narasumber. RD. Wahyu memaparkan tentang “Lambang Diri” dan ibu Yohana memaparkan kurang lebih tiga (3) core value YBHK. 

RD. Wahyu memulai pemaparannya dengan menampilkan lambang-lambang aplikasi media sosial seperti Facebook, Line, Gmail, Twitter, Youtube, IG dan lain sebagainya. Selanjutnya, RD. Wahyu menampilkan Kitab Kejadian 1:26-30 yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan secara unik dan menurut citra Allah. Oleh sebab itu, setiap orang memiliki lambang diri atau gambaran diri. Menurut RD. Wahyu lambang diri itu menyatakan maksud tertentu atau makna tertentu yang memperlihatkan sifat atau keadaan. “Lambang diri itu menyatakan maksud yang memperlihatkan sifat dan keadaan,” tutur RD. Wahyu

Setelah pemaparan itu, RD. Wahyu meminta peserta didik menggambar lambang dirinya. Setelah itu, peserta didik  masuk ke dalam kelas masing-masing dan mempresentasikan lambang diri kepada teman-temannya. Adapun presentasi dalam kelas zoom dipandu oleh wali kelas. Setelah diskusi selesai RD. Wahyu memberi peneguhan bahwa peserta didik memiliki lambang agar peserta didik memiliki keseimbangan. “Kesadaran akan kekurangan dan kelebihan diri sangat penting bagi masa depan peserta didik, sehingga memiliki keseimbangan rohani dan jasmani,” tegas RD. Wahyu

Pada sesi II ibu Yohana (kelas V) dan pak Charles (kelas IV) memaparkan core value YBHK: Kasih, Bersyukur, Disiplin, Kerjasama, Ketangguhan, Inovasi dan Kejujuran. Ibu Yohana dan pak Charles memaparkan bagian pertama yaitu kasih. Dalam pemaparannya ibu Yohana dan pak Charles menyampaikan buah-buah dari Kasih sikap peduli, berbagi, bersahabat, murah hati, mengampuni, ramah, rendah hati, sabar, dan respek.

Bagian kedua yaitu Bersyukur. ibu Yohana dan pak Charles  memaparkan implementasi bersyukur dalam tindakan nyata yaitu menerima apapun yang didapatkan/dimiliki dengan senang hati, memikirkan hal/apa yang telah dimiliki, bukan yang belum atau sangat ingin dimiliki, dilakukan pada saat senang maupun susah dan membayangkan segala sesuatu yang dimiliki tidak ada, fokus pada kelebihan, bukan pada kekurangan, selalu antusias, dan gembira.

Pada bagian ketiga, Kejujuran. ibu Yohana dan pak Charles bahwa kejujuran berarti berkata apa adanya, tidak pura-pura, tidak berbohong, mengakui kelebihan dan kekurangan orang lain, dapat dipercaya, dan tidak mengambil milik orang lain.

Rekoleksi kali disambut oleh peserta didik dengan penuh antusias baik dalam diskusi mengenai lambang diri maupun dalam pemaparan materi terkait core value Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK). [D. Gea]

(Video Rekoleksi Kelas V)
(Video Rekoleksi Kelas IV)
Scroll to Top