Menjawab Situasi: Para Guru Mengikuti Pelatihan Google Classroom


Belajar tak mengenal batas, begitulah kira-kira kata yang tepat untuk para guru Kelas 1-3 SD. Tarsisius Vireta. Seperti kita ketahui, sebelum masa pandemi Covid 19, guru-guru memiliki keahlian di bidang masing-masing. Ada guru yang menguasai bidang agama, bahasa Indonesia, matematika, dan lain sebagainya. Tetapi sejak masa pandemi, guru-guru bak superman/superwomen harus dan dituntut menguasai segala bidang, terutama media pembelajaran digital. Selain itu, situasi pandemi ini menuntut setiap guru untuk rendah hati, mau belajar, dan tidak merasa paling tahu. Berbagi ilmu adalah kata kunci dan tindakan yang sebaiknya dilakukan.

Tak seperti biasanya, para guru sibuk dengan laptop masing-masing untuk menyiapkan materi. Senin (14 September 2020) ruang kelas 4 B dipenuhi oleh para guru (Kelas 1,2, dan 3) yang bersiap mengikuti pelatihan Google Classroom (GC) yang akan dilatih oleh ahlinya, Bapak Halim. Para guru dalam kelas tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker.


Ibu Dewi yang menjadi penggerak pelatihan GC juga ikut berpartisipasi berbagi ilmu kepada para guru. Tidak terlihat di wajah para guru rasa letih dan lesu, mereka penuh semangat dan antusias untuk berlatih. “Para guru harus semangat, untuk menjawab situasi”, kata bu Dewi


Ya, pandemi ini memberi pelajaran berharga, terlebih bagi para guru, agar tak henti-hentinya belajar. Menurut salah seorang pujangga, belajar itu seumur hidup. Dan Albert Eistein berkata “begitu anda berhenti belajar, anda mulai sekarat.” *

Penulis: Detianus Gea

Scroll to Top